Dalam catatan Mpu Prapanca (Negarakertagama) jelas ada disebut Banggawi (Banggai) Butun,wangiwangi, Selayar,dan Bontain, sebagai wilayah Kerajaan Majapahit. “…..muwah tanah i bantayan pramuka bantayan len luwuk tentang udamakatrayadhi nikanang sunusaspupul ikangsakasanusanusa makassar butun banggawi kuni gra-LIYA-o wangi (ng) salaya sumba solo muar,….”( Mattulada mengutip buku ‘Gajah Mada’ karangan Muhammad Yamin, terbitan Balai Pustaka Jakarta tahun 1945).

Senin, 28 April 2014

Aufklarung


Aufklarung adalah kata yang unik dan selalu membekas buatku. teringat tempo saat pertama kali dengar kata ini (Aufklarung;red), jaman SMA doeloe, jam masuk sekolah saat itu siang hari, jadi bangunnya biar kesiangan masih bisa nyengir depan TV sambil pegang remote. eh tanpa sengaja nonton FTV di salah satu stasiun TV swasta. yang maen Sigit Wardhana (vokalis Base Jam) jadi betah nonton nya... di FTV itulah pertama kali dengar Aufklarung ini. maklum jaman SMA, sedikit yang berbau romantic langsung terekam baik dalam otak anak SMA.

Apa sich Aufklarung itu...?, dalam bahasa Germany Aufklarung itu artinya "Pencerahan".


Apakah Pencerahan itu?. Pertanyaan itu dijadikan judul esai Immanuel Kant  “Was ist Aufklärung?” yang dimuat pada Jurnal Berlinische Monastschrift pada bulan September 1784. Menurut Kant:
“Pencerahan adalah pembebasan manusia dari ketidakdewasaan  yang dibuatnya sendiri. Ketidakdewasaan adalah ketidakmampuan  untuk mempergunakan pengertiannya sendiri tanpa bimbingan orang lain. Ketidakdewasaan ini dibuatnya sendiri bila  penyebabnya bukannya pada kurangnya pikiran melainkan kurangnya ketegasan dan keberanian untuk mempergunakan pikiran itu tanpa bimbingan orang lain. Sapere Aude! Beranilah mempergunakan pikiranmu sendiri! Itulah semboyan pencerahan”.
Kant  menegaskan, Pencerahan adalah “jalan keluar” yang membebaskan manusia dari situasi ketidakdewasaan, yakni, situasi manusia yang masih menggantungkan dirinya pada otoritas di luar dirinya, yang dengannya ia sendiri merasa bersalah, entah otoritas itu atas nama tradisi, dogma agama, atau pun negara. Pencerahan dapat dikatakan pula sebagai proses penyempurnaan secara kumulatif kualitas subjektivitas dengan segala kemampuan objektif akal budinya dalam mencapai satu tingkatan sosial yang disebut dengan “kemajuan”.
Pencerahan, dengan demikian, harus dipahami sebagai sebuah proses, sekaligus tugas untuk mencapai Mundigkeit, kedewasaan, dengan berani menggunakan rasio sendiri. Sapere Aude (Beranilah berpikir sendiri!) menjadi semboyan kuatnya.


Menurut Kant, pencerahan adalah bangkitnya manusia dari rasa ketidakmatangan. Sedangkan ketidakmatangan sendiri adalah “ketidakmampuan menggunakan penalaran pribadi” dan keinginan untuk selalu merujuk dan menggunakan pendapat orang lain. Manusia menjadi tidak matang bukan karena dia tidak mau berpikir, tapi karena dia takut menggunakan pemahamannya sendiri. 


Inti dari zaman pencerahan di Eropa --di mana Kant sebagai salah satu pionirnya-- adalah anjuran menggunakan pemahaman sendiri, dan membuang jauh-jauh pemahaman orang lain yang tidak relevan. Selama kita masih bergantung kepada pemahaman orang lain, selama itu pula kita tak akan pernah matang. Dan karenanya, tak akan bisa tercerahkan.

Semboyan pencerahan yang sangat terkenal adalah “Sapere Aude!” yang berarti “beranilah menggunakan pemahaman Anda sendiri!” Dengan kata lain, orang yang tidak berani menggunakan pemahamannya sendiri bukanlah orang yang tercerahkan.

Yang ditekankan dalam pencerahan bukanlah “menggunakan pemahaman sendiri,” tapi “berani.” Beranikah kita, misalnya, menggunakan pemahaman kita sendiri terhadap persoalan-persoalan yang kita hadapai sekarang? Beranikah kita menggunakan hasil pemahaman kita sendiri berhadapan dengan pandangan-pandangan di luar kita?


Pencerahan memerlukan kedewasaan dan kematangan. Orang yang selalu menganggap orang lain lebih besar dan lebih otoritatif dari dirinya, tak akan pernah bisa dewasa dan tak akan pernah bisa matang. Hal-hal baru ditemukan bukan dengan mengulang-ngulang pendapat lama, tapi mencari sendiri pendapat baru secara kreatif. Pengulang-ulangan pendapat orang lain tak akan membawa seseorang ke mana-mana, kecuali ke masa silam itu sendiri, yang menjadi rujukannya.

“Keberanian” seperti juga “kebebasan.” Ia adalah suatu konsep yang paling sulit diterima manusia. Karena manusia cenderung menerima apa yang sudah ada, yang sudah jadi. Sesuatu yang “liar” dan “tanpa batas” adalah sesuatu yang menakutkan. Karenanya, buat mereka, lebih baik menerima kondisi yang ada, meskipun itu buruk dan tidak menarik.

Orang-orang yang tercerahkan selalu berpikir ke depan dan selalu memikirkan kemungkinan yang lebih baik dari kondisi yang ada. Karena itulah mereka berani menggunakan pemahamannya sendiri dan membuang jauh-jauh pandangan-pandangan dari masa silam yang tak lagi relevan.

Selama kita masih terus mengulang-ulang pendapat orang-orang di masa silam dan takut mengemukakan pendapat kita sendiri, selama itu pula kita tak pernah tercerahkan.


Pencerahan memiliki arti yang sangat luas, dan dalam berbagai hal sangat relevan dengan persoalan-persoalan yang kita hadapi sehari-hari. Pencerahan dalam arti yang positif merupakan sumber dimana emosi dan Ratio kita dapat berimbang.

Jadi, aku percaya setiap insan suatu saat akan mengalami Aufklarung dalam kehidupannya, sehingga membuat insan itu yakin akan sesuatu dan mendapatkan titik balik kehidupannya yang membuat ia tidak gampang putus asa dan tetap tegar dalam mengarungi kehidupannya. karena setiap insan terlahir dari jiwa yang putih; bersemayam pada jiwa yang tercerahkan... dialah cahaya diatas cahaya sang maha memiliki; pencerahan jiwa.

sedikit intermezo dimalam hari untuk membunuh sepi... Wassalam. 

(Referensi; copas artikel om Google) 

2 komentar:

  1. Aufklarung sebagaimana yg dimaksud oleh Immanuel Kant, tentunya akan menjadi lebih baik jika kebebasan berfikir dilakukan atas penguasaan logika dan epistomologi ya sob...

    Tabe sobat, untuk dapat saling mengenal sesama Blogger dari Sulawesi Tengah dan agar kita dapat saling berbagi bersama, kami undang komiu untuk bergabung dengan Komunitas Blogger Sulawesi Tengah (bloggersulteng.blogspot.com). Sukses selalu sobat...

    BalasHapus
  2. Agak susah berkomentar...mungkin karna terpana..

    BalasHapus