Dalam catatan Mpu Prapanca (Negarakertagama) jelas ada disebut Banggawi (Banggai) Butun,wangiwangi, Selayar,dan Bontain, sebagai wilayah Kerajaan Majapahit. “…..muwah tanah i bantayan pramuka bantayan len luwuk tentang udamakatrayadhi nikanang sunusaspupul ikangsakasanusanusa makassar butun banggawi kuni gra-LIYA-o wangi (ng) salaya sumba solo muar,….”( Mattulada mengutip buku ‘Gajah Mada’ karangan Muhammad Yamin, terbitan Balai Pustaka Jakarta tahun 1945).

Minggu, 07 Agustus 2011

Gagak Banggai Yang Di Anggap Punah

Saya juga baru tahu dari referensi di google bahwa burung gagak banggai (Banggai Crow) ternyata termasuk dalam daftar 18 burung paling langka di indonesia. gagak endemik yang mempunyai nama latin Corvus unicolor ini terakhir di temukan di ambil spesimennya itu sekitar seratus tahun lalu, saya kurang tahu tepatnya. nah nanti sekitar tahun 2007 baru di temukan kembali oleh seorang ilmuwan Universitas Indonesia Mohammad Indrawan di pulau Peling, salah satu pulau di kepulauan Banggai. dan dia sempat mengabadikan foto burung tersebut. populasinya di perkirakan hanya berkisar antara 30-200 ekor dan hanya bisa di jumpai di bagian barat dan tengah pulau Peling, pulau dengan luas 2.340 Km. karena populasinya yang kecil dan tunggal serta ancaman rusaknya hutan sebagai habitat alaminya. gagak banggai salah satu dari 18 burung paling langka di Indonesia dengan status Critically Endangered (kritis). yang menarik buat saya selain perlindungan untuk fauna tersebut ialah kayaknya saya sering ketemu dengan burung ini, seminggu dua kali saya harus rela menyusuri jalan terjal pulau Peling, dari Banggai menyebrang dengan kapal very ke boniton, dari Boniton menempuh perjalanan darat ke Salakan sekitar 60 Km. dan begitu lagi sebaliknya pada hari jumat pulang lagi ke Banggai dengan rute tadi. dalam perjalanan tepatnya di daerah yang dinamakan potongan panjang yang merupakan hutan yang lebat, pohon yang tinggi serta kawasan pegunungan yang sangat tinggi dari permukaan laut, saya sering kali melihat burung ini melintas ataupun terbang di kawasan ini. dengan suara teriakannya burung ini datang dan menghilang begitu saja. konon sich menurut kisah orang tua dulu burung yang sering mereka sebut burung Kas ini, jika datang atau menampakkan diri maka itu adalah pertanda bahwa akan terjadi musibah....ha..! seram juga nich..., nah teman-teman yang sering melintasi pulau Peling pasti juga pernah kan bertemu jenis burung ini..! apa lagi yang tinggal di pulau Peling...., berikut gambar burung gagak banggai yang saya ambil dari link blog di google...

                                     Gagak Banggai (Corvius unicolor)
                                 Nampak burung ini sedang mengudara

Sabtu, 06 Agustus 2011

Artis Ibukota Guncang Banggai

Akhir bulan juni kemarin merupakan salah satu moment yang sulit dilupakan oleh masyarakat Banggai, apa sebab..?, kalau dahulu masyarakat hanya bisa dihibur oleh artis-artis papan tengah kini masyarakat dapat menikmati suara merdu dan goyangan heboh dari artis-artis papan atas seperti Vina Panduwinata, Tiga Macan, dan Trio SMS. kedatangan mereka dalam rangka kampanye salah satu pasangan (Lania-Zakaria) calon bupati dan wakil bupati Bangkep periode 2011-2016 dalam pemilukada yang di helat 6 Juli 2011 kemarin. siapa sangka artis besar seperti Vina panduwinata seorang diva pop Indonesia dapat hadir di panggung sederhana kota Banggai, sungguh pemandangan yang sangat kontras. seperti yang dituturkan seorang narasumber bahwa Mama Ina (Panggilan akrab Vina,red.) dan kawan-kawan mengaku sangat senang berada di kota ini, banyak pengalaman unik yang mereka alami meskipun hanya dalam waktu yang singkat. pasangan calon bupati ini juga membawa artis papan atas lainnya yaitu Trie Utami, tapi karena benturan jadwal syuting akhirnya beliau hanya bisa manggung di kota Salakan dan langsung balik lagi ke Jakarta. berikut foto-foto hasil dokumentasi yang saya ambil dari rekan Adit Evandra dan Moh.Fairuz.

                       Nampak para artis baru saja tiba di pelabuhan Banggai
                          Trio SMS dan Tiga Macan menunggu saat show
                                               Tiga Macan
                                  Vina Panduwinata Live In Banggai
                                 Vina Panduwinata featuring Trio SMS
                              Yang begini ini nih..yang bikin betah penonton

Jumat, 05 Agustus 2011

Senja di Pelabuhan Boniton

Menikmati eksotika teluk Boniton dari pelabuhan Boniton memang sungguh mengasyikkan, pelabuhan Boniton terletak kurang lebih 2 Km dari desa Boniton kecamatan Totikum Selatan. dua tahun terakhir pelabuhan ini di aktifkan untuk masuk dalam rute pelayaran KMP.Cakalang II PT.ASDP persero lintas Banggai - Boniton - Taliabu - Luwuk. pelabuhan ini juga yang menghubungkan transportasi antara pulau Banggai dan pulau Peling. sehingga para pegawai negeri sipil asal Banggai yang bekerja di ibukota Salakan dapat memakai jasa kapal very ini, jadwal untuk pelabuhan Boniton pun sangat sesuai, yaitu pada hari senin pagi dan jumat sore sama dengan jadwal aktifitas berkantor PNS. Berikut dokumentasi saya bersama keluarga tercinta di pelabuhan Boniton..!

                 Ada yang dapat bintang laut....

Senin, 01 Agustus 2011

Pantai Lambangan Pauno

Obyek ini berupa tempat permandian pinggir pantai di desa Kendek kec.Banggai utara yang berjarak 10 kilometer dari kota Banggai. Lambangan Pauno menjadi obyek wisata yang sangat representatif karena dapat dicapai dengan mobil atau sepeda motor. Lokasi ini memanjang sekitar 200 meter dengan pasir putih bersih. Batu karang, tebing terjal dan pohon ketapang memagar di ujung kiri kanan pantai membuat pemandangan menjadi indah. Ombak pantai seakan tak henti berkejaran sembari menghempas ketika air pasang. Sementara saat air surut nampak bagaikan lapangan luas membentang. Pada musim tertentu air laut mengikis pasir-pasir pantai dan tertinggal hanya batu-batuan berwarna hitam. Sementara pada musim lainnya batu-batuan itu ditutupi kembali oleh pasir putih. selamat mencoba.....!

                                    Pantai Lambangan Pauno


Pantai Pasir Putih Lambako

Pantai pasir putih atau dalam bahasa daerah Banggai " Bone Moute " terletak di dusun Pasir Putih, desa Lambako kecamatan Banggai. merupakan salah satu tempat wisata paling di gemari oleh masyarakat pulau Banggai khususnya kota Banggai, akhir pekan yang melelahkan sering ditutup dengan weekend di pantai yang sepanjang mata memandang terpampang air laut berwarna hijau kebiruan dan hamparan pasir putih yang bersih, sesuai dengan namanya. akses menuju pantai ini dari kota Banggai bisa memakai kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat,bisa juga menggunakan kendaraan umum/taxi melalui terminal Banggai. waktu yang di tempuh kurang lebih 30 menit untuk sampai ke pantai ini. pantai ini dikelola dengan baik oleh penduduk desa tanpa bantuan dari pemerintah. pengelola pantai memberikan tarif Rp.1000/ orang untuk dapat masuk ke pantai ini. mereka juga menyediakan pendopo-pendopo mungil yang dapat disewakan. ada juga pedagang yang membuka warung di dalam areal, seperti menjual pisang goreng dan lain-lain. pantai ini juga mempunyai anjungan mini yang di gunakan penjaga pantai untuk mengamati dan mengawasi para pengunjung bila terjadi insiden-insiden baik di laut maupun di pantai. ada juga bak air tawar ukuran jumbo yang disediakan untuk membilas badan sehabis mandi di laut.serta areal parkir yang aman karena di jaga oleh pengelola pantai. pantai ini sering di gunakan untuk acara-acara terbuka yang berskala kecil. untuk anda yang belum pernah mencoba....ayo datang saja di waktu libur..., paling rame kalau saat lebaran atau hari-hari setelah lebaran....dari pagi sampai sore pengunjung pantai tak pernah surut...

                             
                                                                 Pantai Pasir Putih

                                     




 

Daftar Pemain Sepakbola Muslim

Berikut adalah daftar nama-nama pemain sepakbola yang beragama Islam, baik yang masih aktif maupun yang sudah gantung sepatu...:
  Zinedine Yazid Zidane (ex. Juventus dan Real Madrid)
  Kolo Habib TourĂ© (Arsenal )
  Yaya Toure (Manchester City)
  Robin Van Persie (Arsenal) 

  
  Nicholas Anelka (Chelsea) dengan nama Muslim Abdul-Salam Bilal.
  Mohammed “Momo” Sissoko (Juventus)
  Ahmed Mido Hossam (Boro)
  Hossam Ghaly (Totteham Hotspurs)
  Franck “Bilal” Riberry (Bayern Muenchen)
  Hamit Antiltop (Bayern Muenchen)
  Halil Antiltop  (Shalke 04
  Frederik Kanoute (Sevilla)                                        
  Mahamaddou Diarra (Real Madrid)
  Eric Abidal (Barcelona)
  Nuri Sahin (Real Madrid) 

  
  Sulley Ali Muntari (Pompey)
  Zlatan Ibrahimovic (AC Milan)
  Hassan “Brazzo” Salihamidzic (Juventus)
  Khalid Boulahrouz (Sevilla)
  Salomon Kalou (Chelsea)
  El-Hadji Diouf (Bolton)
  Diomanssy Kamara (Fulham)
  Mohammed Kallon (Al-Ittihad ext. Inter Milan & Monaco)
  Mezut Ozil (Real Madrid)
  Karim Benzema (Real Madrid)

  
  Ibrahim Afellay (Barcelona)
  Khalid Boulahrouz (Stuttgart )
  Sami Khedira (Real Madrid)
  Samir Nasri (Arsenal)
  Djibril Cisse
  Hatem Ben Arfa
  Thierry Henry
  Lilian Thuram

Kalau ada yang lupa aku masukin.....nanti kamu tambahin okey...!
Salam Olahraga...!

Banggai Cardinalfish

Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni) adalah cardinalfish tropis yang kecil ( familyApogonidae ) yang sangat populer dijadikan ornamental fish.




Spesies ini hanya ada di Kepulauan Banggai, Indonesia. Spesies ini hidup pada jangkauan geografis yang sangat terbatas yaitu 5.500 km² dan dengan jumlah populasi yang sedikit yaitu sekitar 2,4 juta saja. Banggai cardinalfish merupakan populasi yang terisolasi dan terkonsentrasi di peraiaran dangkal pada 17 pulau besar dan 10 pulau kecil, Kepulauan Banggai. Sebagian kecil populasinya terdapat di Luwuk Sulawesi Tengah. Tambahan populasi berasal dari Selat Lembeh (Sulawesi Utara), sekitar 400 Km sebelah utara dari habitat asli (berdasarkan laporan dari nelayan yang perdagangkannya tahun 2000).
Spesies ini tumbuh dengan panjang maksimal 8 cm memiliki corak khusus yang kontras antara warna hitam dan garis terang warna putih. Perbedaan yang spesifik yang membedakan dengan cardinalfish lainnya adalah pada sirip dorsal yang pertama memiliki kuncir, sirip anal dan sirip dorsal yang kedua menjulur ke belakang, sirip caudal bercabang dua (cabangnya sangat dalam), memiliki corak warna yang terdiri dari 3 buah garis hitam pada kepala dan badan, warna hitamnya menyolok di tepi bagian awal sirip anal dan kedua sirip dorsal.Yang membedakan Banggai cardinalfish jantan dan betina adalah rongga mulut jantan lebih besar dan itu hanya terlihat mereka pada saat mengerami telurnya.


Banggai cardinalfish merupakan satu-satunya wakil dari family yang diurnal. Ikan demersal laut tropis yang membentuk grup yang stabil dengan beranggotakan 9 individu pada perairan dangkal (pada umumnya kedalaman 1,5-2,5 meter). Spesies ini mendiami perairan dangkal dengan berbagai habitat termasuk terumbu karang, padang lamun, dan daerah terbuka bersubstrat pasir dan rubble, pada umumnya pada daerah yang tenang yang terlindungi oleh pulau-pulau yang besar. Spesies ini sering ditemukan berasosiasi dengan lamun yaitu Enhalus acoroides dan bulu babi Diadema setosum. Hai ini terjadi pada berbagai substrat bentik seperti bulu babi, anemon laut, dan coral branching ; ikan muda sering paling berasosiasi dengan anemon laut, setelah remaja dan dewasa berasosiasi dengan bulu babi dan coral branching, bintang lau, hidrozoa, dan akar penopang mangrove.



Ikan ini termasuk spesies pemakan oportunistik sepanjang hari, tidak seperti spessies-spesies lain dari family yang sama. Komposisi dietnya sama dengan ukuran kelas termasuk plankton dan organisme bentik. Copepoda merupakan makanan utama mereka. Copepoda juga menjadi sumber makanan penting untuk berbagai spesies seperti lionfish (Pterois), Epinephelus merra, crocodilefish (Cymbacephalus beauforti), moray eel (Echidna nebulosa),stonefish (Synanceia horrida), dan ular laut Laticouda Colubrina.
Banggai cardinalfish adalah paternal mouthbrooder (induk jantan yang mengerami telur). Induk betina berperan dalam masa pembentukan dan formasi pasangan, yang terjadi beberapa jam hingga beberapa hari sebelum ikan bertelur. Pasangan bertelur beberapa meter dari kelompok utama dan mempertahankan wilayah teritorial mereka. Ukuran telur Banggai cardinalfish memiliki diameter 2,5 mm. Ikan ini memilki masa hidup yang pendek (lebih kurang 4 tahun pada daerah dengan kondisi ideal; 2 tahun di daerah yang liar), dan jumlah telur yang sedikit (50-90 buti)r walaupun memiliki potensi bertelur beberapa kali pertahun (setelah usianya di atas 10 bulan).
Copy posted by Yogi Suardi


Beberapa waktu lalu tim Jejak Petualang Trans 7 sempat datang meliput pelestarian budidaya Banggai Cardinalfish di desa Bonebaru Kec.Banggai Utara.

Ubi Banggai, Ubi Langka dari Bangkep

Banggai Kepualauan adalah salah satu kabupaten yang terletak di kepualauan penghujung Sulawesi Timur. Wilayah Banggai kepulauan kaya akan keindahan laut, pantai, dan pulau-pulau kecil yang mempesona. Selain terkenal dengan keindahan lautnya, Banggai Kepulauan juga terkenal dengan “ubi banggai“-nya.  Ubi banggai (Dioscorea) adalah salah satu tanaman yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Banggai Kepulauan (Bangkep) dimana ubi ini digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat asli disana. Ubi yang cukup langka ini karena hanya ada di Pulau banggai, ternyata masih banyak dikembangkan masyarakat di Banggai. Terlihat dari data tahun 2009 Kep. Banggai telah menghasilkan 8.933,9 ton ubi Banggai dan ubi banggai ini banyak terdapat di Kecamatan Banggai dan Liang.



Ubi ini bentuknya mirip ubi jalar dan ubi kayu, rasanya pun juga campuran antara keduanya. “Lain daripada yang lain“.  Ukurannya juga termasuk jumbo alias besar. Paling enak digoreng makan dengan sambal “dabu-dabu” ditemani secangkir kopi. Meski cukup enak dan berpotensi dikembangkan secara luas, namun masih belum banyak orang mengenalnya. Selain di goreng, ubi banggai juga sering dimasak dengan air (rebus),  dimakan begitu saja atau dihaluskan, orang Banggai menyebutnya “nalum“.
Bentuk pohon dari ubi banggai adalah menjalar. Namun ubi banggai menjalar ke atas, bukan merambat di atas tanah seperti seperti ubi jalar. Sehingga para petani ubi membuat tonggak sebagai tempat naiknya pohon ubi. Dan ubinya berada di bawah, sama seperti ubi-ubi yang lain. Seperti inlah pohon dari ubi banggai:





Copy posted by Hendra Galus