Aufklarung adalah kata yang unik dan selalu membekas buatku. teringat tempo saat pertama kali dengar kata ini (Aufklarung;red), jaman SMA doeloe, jam masuk sekolah saat itu siang hari, jadi bangunnya biar kesiangan masih bisa nyengir depan TV sambil pegang remote. eh tanpa sengaja nonton FTV di salah satu stasiun TV swasta. yang maen Sigit Wardhana (vokalis Base Jam) jadi betah nonton nya... di FTV itulah pertama kali dengar Aufklarung ini. maklum jaman SMA, sedikit yang berbau romantic langsung terekam baik dalam otak anak SMA.
Apa sich Aufklarung itu...?, dalam bahasa Germany Aufklarung itu artinya "Pencerahan".
Apakah Pencerahan itu?. Pertanyaan itu dijadikan judul esai Immanuel
Kant “Was ist Aufklärung?” yang dimuat pada Jurnal Berlinische
Monastschrift pada bulan September 1784. Menurut Kant:
“Pencerahan adalah pembebasan manusia dari ketidakdewasaan yang dibuatnya
sendiri. Ketidakdewasaan adalah ketidakmampuan untuk mempergunakan
pengertiannya sendiri tanpa bimbingan orang lain. Ketidakdewasaan ini dibuatnya
sendiri bila penyebabnya bukannya pada kurangnya pikiran melainkan
kurangnya ketegasan dan keberanian untuk mempergunakan pikiran itu tanpa
bimbingan orang lain. Sapere Aude! Beranilah mempergunakan pikiranmu
sendiri! Itulah semboyan pencerahan”.
Kant menegaskan, Pencerahan adalah “jalan keluar” yang membebaskan manusia
dari situasi ketidakdewasaan, yakni, situasi manusia yang masih menggantungkan
dirinya pada otoritas di luar dirinya, yang dengannya ia sendiri merasa
bersalah, entah otoritas itu atas nama tradisi, dogma agama, atau pun negara.
Pencerahan dapat dikatakan pula sebagai proses penyempurnaan secara kumulatif
kualitas subjektivitas dengan segala kemampuan objektif akal budinya dalam
mencapai satu tingkatan sosial yang disebut dengan “kemajuan”.
Pencerahan, dengan demikian, harus dipahami sebagai sebuah proses, sekaligus
tugas untuk mencapai Mundigkeit, kedewasaan, dengan berani menggunakan
rasio sendiri. Sapere Aude (Beranilah berpikir sendiri!) menjadi
semboyan kuatnya.
Menurut Kant, pencerahan
adalah bangkitnya manusia dari rasa ketidakmatangan. Sedangkan ketidakmatangan
sendiri adalah “ketidakmampuan menggunakan penalaran pribadi” dan keinginan
untuk selalu merujuk dan menggunakan pendapat orang lain. Manusia menjadi tidak
matang bukan karena dia tidak mau berpikir, tapi karena dia takut menggunakan
pemahamannya sendiri.
Inti dari zaman
pencerahan di Eropa --di mana Kant sebagai salah satu pionirnya-- adalah
anjuran menggunakan pemahaman sendiri, dan membuang jauh-jauh pemahaman orang
lain yang tidak relevan. Selama kita masih bergantung kepada pemahaman orang
lain, selama itu pula kita tak akan pernah matang. Dan karenanya, tak akan bisa
tercerahkan.
Semboyan pencerahan yang
sangat terkenal adalah “Sapere Aude!” yang berarti “beranilah
menggunakan pemahaman Anda sendiri!” Dengan kata lain, orang yang tidak berani
menggunakan pemahamannya sendiri bukanlah orang yang tercerahkan.
Yang ditekankan dalam
pencerahan bukanlah “menggunakan pemahaman sendiri,” tapi “berani.” Beranikah
kita, misalnya, menggunakan pemahaman kita sendiri terhadap persoalan-persoalan
yang kita hadapai sekarang? Beranikah kita menggunakan hasil pemahaman kita
sendiri berhadapan dengan pandangan-pandangan di luar kita?
Pencerahan memerlukan
kedewasaan dan kematangan. Orang yang selalu menganggap orang lain lebih besar
dan lebih otoritatif dari dirinya, tak akan pernah bisa dewasa dan tak akan
pernah bisa matang. Hal-hal baru ditemukan bukan dengan mengulang-ngulang
pendapat lama, tapi mencari sendiri pendapat baru secara kreatif.
Pengulang-ulangan pendapat orang lain tak akan membawa seseorang ke mana-mana,
kecuali ke masa silam itu sendiri, yang menjadi rujukannya.
“Keberanian” seperti
juga “kebebasan.” Ia adalah suatu konsep yang paling sulit diterima manusia.
Karena manusia cenderung menerima apa yang sudah ada, yang sudah jadi. Sesuatu
yang “liar” dan “tanpa batas” adalah sesuatu yang menakutkan. Karenanya, buat
mereka, lebih baik menerima kondisi yang ada, meskipun itu buruk dan tidak
menarik.
Orang-orang yang
tercerahkan selalu berpikir ke depan dan selalu memikirkan kemungkinan yang
lebih baik dari kondisi yang ada. Karena itulah mereka berani menggunakan
pemahamannya sendiri dan membuang jauh-jauh pandangan-pandangan dari masa silam
yang tak lagi relevan.
Selama kita masih terus
mengulang-ulang pendapat orang-orang di masa silam dan takut mengemukakan
pendapat kita sendiri, selama itu pula kita tak pernah tercerahkan.
Pencerahan memiliki
arti yang sangat luas, dan dalam berbagai hal sangat relevan dengan
persoalan-persoalan yang kita hadapi sehari-hari. Pencerahan dalam arti yang
positif merupakan sumber dimana emosi dan Ratio kita dapat berimbang.
Jadi, aku percaya setiap insan suatu saat akan mengalami Aufklarung dalam kehidupannya, sehingga membuat insan itu yakin akan sesuatu dan mendapatkan titik balik kehidupannya yang membuat ia tidak gampang putus asa dan tetap tegar dalam mengarungi kehidupannya. karena setiap insan terlahir
dari jiwa yang putih; bersemayam pada jiwa yang tercerahkan... dialah cahaya
diatas cahaya sang maha memiliki; pencerahan jiwa.
sedikit intermezo dimalam hari untuk membunuh sepi... Wassalam.
(Referensi; copas artikel om Google)